Berikut ini diberikan contoh menentukan tingkat produksi optimum. Misalnya, diketahui
fungsi produksi seperti yang tertera pada tabel 5.1. Harga satuan faktor produksi (Px) adalah
Rp. 2000,- dan harga satuan produk (PY) adalah Rp. 100,-.
Pertanyaan :
1) Berapa satuankah faktor produksi yang harus digunakan agar dicapai keuntungan
maksimum?
2) Berapa produksi optimumnya?
3) Berapa tingkat keuntungan maksimumnya?
Jawaban:
1) NPM yang terdekat dengan Px adalah Rp. 2.200,-, yaitu Rp.100,- x 22 (PM). Nilai ini
diperoleh dari pemakaian faktor produksi antara 6 dan 7. Jadi, pemakaian faktor produksi
yang memberikan keuntungan maksimum adalah antara 6 dan 7. Jika faktor produksi
tidak dapat dipecah-pecah maka penggunaan faktor produksi dapat ditetapkan 7 satuan.
2) Berdasarkan jawaban no. 1) diatas, produksi optimumnya adalah antara 210 dan 232 atau
232 jika digunakan faktor produksi 7 satuan.
3) Keuntungan maksimumnya : ( Rp.100) (232) – (Rp.2000,-) (7) = Rp.9.200,-.
Selain melalui pendekatan tabel seperti di atas, untuk menentukan tingkat produksi
optimum dapat pula melalui pendekatan grafis sebagai berikut.
Rabu, 04 April 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar